Berita dan Acara

  • Home
  • Berita dan Acara
image
Selasa, 26 Oktober 2021 07:19:45
Inspiratif, SMK di Ponorogo Ini Hanya Wajibkan Siswanya Bayar dengan Kotoran Sapi

PONOROGO, iNews.id - Sebuah lembaga pendidikan di Ponorogo membuat kegiatan pendidikan unik dan inspiratif. Siswa dibebaskan dari biaya alias gratis dan hanya diharuskan menyetorkan kotoran sapi ke sekolah.  Salah seorang siswa Agung Cahaya Ilham sibuk membersihkan kandang sapi. Sebagian dimasukkan karung dan dibawa ke sekolah. Usai menyetor kotoran sapi, dia mengikuti kegiatan belajar bersama puluhan siswa lainnya.

Inilah rutinitas Agung bersama puluhan siswa SMK Pemda, Jurusan Peternakan di Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Semua siswanya merupakan anak-anak petani dan peternak sapi perah. Siswa ini setiap hari  bekerja di kandang dan mencari rumput di hutan. 

Aktivitas belajar SMK Quantum Ponorogo yang membayar menggunakan kotoran sapi. (Foto: iNews.id/Ahmad Subekhi).

Sekolah dengan 44 murid ini sangat unik. Tidak semua siswa mengenakan sepatu saat sekolah. Ada siswa yang hanya mengenakan sandal. Ada yang berseragam ada juga yang memakai bahu biasa. Tempat belajarnya juga tidak pasti, kadang di ruang kelas, kadang di dekat pengolahan limbah sapi. 

Jam belajarnya mulai pukul 12.00 siang hingga pukul 16.00 WIB. Waktu ini sengaja dipilih karena pada pagi hingga siang hari para siswa harus bekerja mencari pakan ternak. 

"Saya dulu lulus SMP dan tidak melanjutkan lagi karena kesulitan biaya. Makanya senang sekali bisa sekolah lagi. Apalagi hanya membayar pakai kotoran sapi," kata salah seorang siswa Agung, Selasa (28/9/2021). 

Agung mengatakan kotoran sapi yang dia bawa selanjutnya diolah lagi menjadi pupuk organik. Para siswa juga bisa ikut praktik langsung membuat pupuk.  Diketahui, sekolah gratis ini didirikan oleh Yayasan Quantum Iklas Ponorogo. Sekolah ini didirikan berawal dari keprihatinan atas banyaknya lulusan SMP di Kecamatan Pudak yang tidak melanjutkan ke SMA atau AMK. Alasannya, tidak memiliki biaya. Di sana, mayoritas anak-anak bekerja menjadi pemerah susu.  "Selain karena banyak anak putus sekolah, kami juga prihatin setiap hari 140 ton kotoran sapi dibuang ke sungai. Akibatnya pencemaran sangat tinggi. Karena itu, kami membuat sekolah ini. Kami ingin buktikan bahwa dari kotoran sapi anak-anak bisa pandai, menjadi insinyur atau lainnya," kata Ketua Yayasan Imam Subaweh.  Imam bersyukur, dengan segala keterbatasan sekolah ini terus berjalan melakukan kegiatan belajar mengajar dan limbah kotoran sapi bisa dikurangi. 

Artikel ini telah tayang di 
jatim.inews.id dengan judul " Inspiratif, SMK di Ponorogo Ini Hanya Wajibkan Siswanya Bayar dengan Kotoran Sapi  ", Klik untuk baca: https://jatim.inews.id/berita/inspiratif-smk-di-ponorogo-ini-hanya-wajibkan-siswanya-bayar-dengan-kotoran-sapi.

Editor : Ihya Ulumuddin

Baca Selengkapnya
image
Selasa, 24 Agustus 2021 08:09:50
Lulusan SMK Raih Gelar Doktor di Usia Muda, Ini Cerita Samsul Huda

KOMPAS.com - Samsul Huda, alumnus SMK Negeri 1 Blitar, Jawa Timur, berhasil mematahkan anggapan kalau lulusan SMK umumnya tak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi karena akan langsung bekerja.

Samsul kini berhasil menyandang gelar doktor di usia muda dan menjadi inspirasi bagi siswa SMK bahwa kesuksesan bisa menjadi milik siapa saja yang berusaha.

Saat SMK, Samsul menempuh pendidikan vokasi pada bidang keahlian teknik audio video yang berada di bawah departemen elektro.

“Jurusan ini adalah jurusan yang khusus mempelajari bagaimana memperbaiki reparasi peralatan rumah tangga. Selain belajar teori dan produktif, ia juga diwajibkan magang atau praktik kerja industri yang dilaksanakan di tahun kedua,” ujar Samsul pada “Bincang Santai Vokasi Hebat” yang diselenggarakan oleh Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari laman Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

 Ia bercerita, selama belajar di SMK, program yang diterapkan selama satu semester dibagi antara pemenuhan mata pelajaran teori dengan produktif, yaitu praktik di bengkel. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Di tahun pertama dan kedua, lanjut Samsul, SMK Negeri 1 Blitar membekalinya dengan pembelajaran bagaimana membaca komponen dan resistor.

Kemudian di tahun ketiga, pencapaian paling tinggi pada saat itu adalah bagaimana bisa mereparasi televisi.

Samsul pun terus berupaya untuk mengulik pendidikan vokasi melalui beasiswa Bidikmisi, dirinya dapat melanjutkan kuliah vokasinya di Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Surabaya (PENS).

“Ketika SMK itu inginnya setelah lulus, langsung bekerja. Artinya, anggapan kita biaya untuk sekolah itu bisa sampai saya lulus. Alhamdulillah, ketika saya lulus SMK tahun 2010 itu muncul Bidikmisi yang diinisiasi oleh Pak Susilo Bambang Yudoyono dan Muh.Nuh. Dengan beasiswa Bidikmisi ini saya dibiayai total. Untuk saat ini, program Bidikmisi tersebut dialihkan menjadi KIP Kuliah,” ungkap Samsul.

Tidak hanya itu, semangat Samsul terus menyala hingga akhirnya ia mengikuti berbagai perlombaan karya tulis ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Bahkan, ia sempat masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Beragam usaha yang dilakukan membuka peluang jejaring Samsul dalam kariernya di bidang vokasi. Setelah itu, Samsul mencoba lomba karya ilmiah lainnya, yaitu soal keamanan jaringan yang diselenggarakan oleh Badan Cyber di Politeknik Siber dan Sandi Negara.

“Ada rentetan ketika saya masuk PIMNAS, kemudian saya coba di LKTI ini, saya diundang di seminar yang diadakan Kominfo. Akhirnya, saya dihubungi oleh Kominfo untuk mengisi di "Indonesia IT Security Conference", sehingga membuka lagi untuk membangun jaringan dan personal branding,” ujar Samsul.

Berbekal dengan pengalaman dan prestasinya, Samsul pada akhirnya mendapatkan beasiswa kembali untuk melanjutkan studi S2 terapan di PENS dalam program beasiswa fresh graduate. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang membiayai uang semester. Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Samsul membantu riset-riset yang dilakukan oleh dosennya.

Beruntung, Samsul juga mendapatkan beasiswa LPDP Tesis, sehingga meringankan biaya pada saat melakukan riset untuk tesisnya. Saat menempuh pendidikan di S2 terapan, Samsul sempat mengikuti program pertukaran pelajar ke Okayama University.

Alhasil, Samsul juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi doktoral di Okayama University, Jepang, dengan beasiswa.

“Tidak masalah untuk memulai semuanya dari pendidikan vokasi. Karena, melalui pendidikan vokasi juga bisa untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas Samsul yang merupakan Dosen di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya ini.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lulusan SMK Raih Gelar Doktor di Usia Muda, Ini Cerita Samsul Huda", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/02/143214071/lulusan-smk-raih-gelar-doktor-di-usia-muda-ini-cerita-samsul-huda?page=all.

Penulis : Ayunda Pininta Kasih

Editor : Ayunda Pininta Kasih

Baca Selengkapnya
image
Senin, 23 Agustus 2021 09:27:40
Vokanesia.id, Edu-tech Vokasi Pertama di Indonesia

Merdeka.com - Revolusi industri 4.0 yang serba digital menyebabkan tantangan dunia pendidikan semakin kompleks dan menuntut persiapan serta pemikiran sangat serius. Dunia pendidikan kini dihadapkan pada suatu perubahan yang cepat dan non-linear. Untuk menjawab tantangan pendidikan yang serba digital itulah platform edu-tech Vokanesia.id hadir.

 

PT Vokasi Indonesia Sejahtera sebagai perusahaan teknologi yang menaungi vokanesia.id saat ini bisa dibilang sebagai perusahaan rintisan/startup edu-tech pertama di Indonesia yang fokus pada pengembangan platform pendidikan vokasi secara berjenjang dan leveling mulai dari level pertama hingga pasca kelulusan (masuk dunia industri).

 

Dengan platform ini siswa didik dapat memanfaatkan materi pembelajaran yang diinginkan langsung dari mentor-mentor yang sudah bersertifikat nasional. Mulai dari para guru, para profesional dan ahli di bidangnya masing-masing. Intinya, Vokanesia.id siap menjadi sarana pembelajaran bagi yang ingin belajar vokasi dari mentor terbaik di Indonesia dan luar negeri.

 

Kemudian bagi lulusan vokasi baik SMK/SMA/Poltek yang ingin fokus pada bidang bisnis dan usaha 'calon enterpreneur' Vokanesia akan memberikan atau menyediakan mentor terbaik dari para pengusaha-pengusaha senior yang sukses menggeluti bisnisnya. Oleh sebab itu ke depan kami mempersiapkan program kerja sama dengan HIPMI, APINDO atau asosiasi pengusaha lainnya.

 

Untuk mendukung semua itu, Vokanesia dilengkapi berbagai fiture yang sudah disesuaikan kebutuhan siswa, antara lain fasilitas layanan marketplace khusus menyediakan layanan pembelian e-book khusus SMK yang saat ini sudah bekerjasama dengan penerbit buku PT Kuantum Buku Sejahtera (atau Quantum Book). Nantinya Vokanesia juga akan bekerjasama dengan Astrapedia dan penerbit lainnya.

 

Metodologi pembelajaran dan pelatihan dalam buku digital tersebut juga sudah terintegrasi dengan dunia industri, aplikatif dengan dunia kerja dan sangat mudah dipahami oleh siswa. E-book bisa dibaca dari laman marketplace www.vokanesia.id atau lewat aplikasi vokanesia yang sudah tersedia di apps store andorid.

 

Kemudian ada fiture khusus belajar daring dalam format video pembelajaran, kelas online, buku modul, virtual reality, kemudian tersedia pelatihan offline. Selain itu Vokanesia juga memiliki lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang bekerjasama dengan Aksara Media Sejahtera (AKMES) bisa mengeluarkan sertifikat resmi standar SKKNI.

 

Ke depan aplikasi vokanesia juga akan dilengkapi dengan fiture job vacancy maupun pemagangan langsung di dunia industri. Saat ini Vokanesia sudah bekerjasama dan terintegritasi dengan puluhan perusahaan nasional, multinasional baik dalam maupun luar negeri. Selain itu Vokanesia juga terhubung dengan perguruan tinggi bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

 

Sebagai respon terhadap program pemagangan di dunia industri sekaligus untuk menyiapkan lulusan SMK agar memiliki kesiapan kompetensi, Vokanesia juga menyiapkan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sesuai dengan jurusan siswa. [hhw]

 

Sumber : https://www.merdeka.com/teknologi/vokanesiaid-edu-tech-vokasi-pertama-di-indonesia.htm

Baca Selengkapnya
image
Senin, 05 Oktober 2020 03:29:20
Astrapedia di Indonesia International Book Fair 2020

Di masa pandemi Covid19, Indonesia International Book Fair tetap menggelar pameran buku, namun dengan konsep virtual. Dalam hal ini, pandemi memang menjadi salah satu permasalahan dalam kehidupan kita semua. Namun, permasalahan itu bukan berarti tidak ada solusinya bukan?

Dalam pameran Virtual ini, Astrapedia sebagai penerbit buku juga turut berpartisipasi meramaikan acara. Ayo kunjungi Booth nomor 47 milik Astrapedia. Ayo lebih kenal dengan kami tanpa harus keluar rumah. Kunjungi link berikut: http://iibf2020.com/iibf-virtual/boothFair.html.

Selain ada Astrapedia, ada banyak penerbit lainnya yang hadir, seperti: Gramedia, Gagas Media, dan lainnya. Mari mengenal lebih banyak penerbit buku yang ada di Indonesia. Temukanlah buku yang kamu cari selama ini. Cintailah membaca.

 

---

 

Mari tetap terhubung bersama Astrapedia:
Facebook: Astrapedia
Twitter: @astrapedia
Instagram: @astrapedia.id
YouTube: Astrapedia
Website: astrapedia.co.id

Baca Selengkapnya